Lampung Utara, Translampung.Id – Para pedagang pasar dekon Kotabumi merasa di ” cekik ” dengan mahalnya harga toko yang ditawarkan oleh pihak pengembang.
Hal itu terungkap saat Dinas Perdagangan Lampung Utara bersama pihak pengembang gelar pertemuan bersama ratusan pedagang pasar Dekon Kotabumi. Di aula kantor dinas perdagangan, Kamis, 17 juli 2025.
Dalam pertemuan itu para pedagang merasa di ‘ Cekik ‘ dengan harga toko yang ditawarkan oleh pihak pengembang.
Harga yang ditawarkan kepada pedagang dinilai mereka terbilang cukup mahal, untuk hamparan ukuran 2×1.5 (standar) sebesar Rp. 45 juta lebih.
Hamparan ukuran 2×1.5 (hoox) Rp. 53 juta lebih, hamparan ukuran 2.4×1.5 (standar) Rp. 54 juta, hamparan 2.4×1.5 (hoox) Rp. 63 juta lebih.
Selain ukuran-ukuran tersebut, para pedagang juga diberikan harga toko yang beraneka ragam yang nilai cukup mehal, yakni ukuran toko 3×3 (standar) Rp. 137 juta lebih, toko ukuran 3×3 (hoox) Rp. 146 juta lebih.
Kemudian ada lagi, toko berukuran 4×3 (standar) Rp. 183 juta lebih, ukuran toko 4×3 (hoox) Rp. 192 juta.
Untuk toko termahal juga ada dua kategori yakni, 4×4 (standar) Rp. 244 juta lebih, ukuran 4×4 (hoox) Rp. 253 juta lebih.
Harga yang ditawarkan inilah alasan para pedagang untuk menolak adanya revitalisasi pasar dekon, ganepo dan pasar pagi.
” Selain harga yang cukup tinggi, kami juga diwajibkan membayar DP sebesar 30%, Disaat sekarang ini kami ga sanggup untuk mengeluarkan uang sebesar itu,” kata Herman, salah satu pedagang.
Kendati demikian, para pedagang sepenuhnya mendukung program Bupati untuk membangun pasar Dekon sebagai salah satu Ikon Kotabumi.
” Kami mendukung adanya program ini, tapi tolong perhatikan juga kami para pedagang ini, yang sampai saat ini pasar sepi pembeli,” ucapnya lagi.
Sementara itu menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan, Hendri mengaku akan segera menyampaikan apa yang menjadi keinginan para pedagang ini kepada bupati. Hal ini tentunya untuk membahas kembali harga toko dan hamparan yang diwarkan kepada para pedagang.
“ Hal ini akan saya sampaikan kepada pimpinan, dan yakin saja pak bupati tidak akan memberatkan para pedagang,” ujarnya.
Diketahui, Ratusan pedagang melakukan pertemuan dengan pemerintah (Disdag) kabupaten Lampun Utara, dan pihak pengembang PT. Lingga Teknik Utama di Aula kantor Disdag setempat.
Pertemuan yang di fasilitasi Disdag ini membahas terkait revitalisasi pasar dekon, pasar ganefo dan pasar pagi. Diakhir pertemuan, para pedagang tetap dengan harga toko dan hamlaran yang diberikan oleh pihak pengembang kepada meraka. (EK)

















Discussion about this post