TRANSLAMPUNG.COM
LAMPUNG UTARA – Festival Wonomarto (FWM) 2019 resmi digelar, Selasa, (15/10/2019). Delapan dusun yang ada di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, menyambut kegiatan dimaksud dengan melakukan kirab gunungan.
Kirab gunungan ini merupakan simbol dari hasil bumi yang menjadi potensi warga desa setempat. Seluruh peserta kirab gunungan melakukan longmarch sejauh satu kilometer, dimulai dari balai dusun menuju lokasi Wisata II Desa Wonomarto, yang dijadikan sebagai pusat kegiatan Festival Wonomarto 2019.
Peserta kirab dengan berbagai atraksi dan kostum kedaerahan menambah semarak dan wujud adanya kemajemukan adat budaya yang tumbuh dan berkembang di Desa Wonomarto.
Sementara itu, Staf Kememterian Desa RI, Aries Mufti, menyampaikan, penampilan peserta sangat luar biasa.
“Yg paling penting, ini adalah Festival yang pertama kali dilaksanakan. Ke depannya diharapkan agar kegiatan serupa dapat kembali dilaksanakan dengan melibatkan desa-desa lainnya dengan hasil bumi yang melimpah,” sambut Aries Mufti, yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Gerakan Desa Emas Indonesia, Selasa, (15/10/2019), di lokasi kegiatan.
Dikatakannya lebih lanjut, kebersamaan yang ditunjukkan Desa Wonomarto dalam FWM 2019 harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.
Senada, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian, Kab. Lampura, Dina Prawitarini, mengatakan, kegiatan ini mampu mengangkat citra positif Desa Wonomarto dan mengangkat potensi Kabupaten Lampung Utara secara nasional.
Terpisah, Jarmiasrih (60), warga Dusun Sribangun, mengatakan, sukacita atas kegiatan FWM 2019.
“Aku senang sekali, Mas, Desa Wonomarto adakan kegiatan ini,” ucapnya saat diwawancarai Tim SMSI Lampung Utara, Selasa, (15/10/2019), di lokasi acara.
Dalam pantauan di lokasi, delapan dusun yang terlibat dalam kirab gunungan hasil bumi pada FWM 2019, yakni Dusun Sribangun, Wonoasri, Wonokitri I, Wonokitri II, Telagasari, Tegalsari, Karangsari, dan Wonomarto. (Iwan/rls)