Muhajir korban gigitan buaya. (Foto Ayp)
TRANSLAMPUNG.COM, TANGGAMUS – Keberadaan buaya di aliran Way Semaka Kabupaten Tanggamus semakin mengancam keselamatan warga setempat. Pasalnya seorang bocah usia sembilan tahun asal Pekon Sudimorobangun Kecamatan Semaka dan seorang pria dewasa asal Pekon Banjarsari Kecamatan Wonosobo, sudah menjadi korban gigitan reptil besar nan buas itu, Sabtu (19/10).
Adalah Kevin Wardana, pelajar yang masih duduk di bangku sekolah dasar Pekon Sudimorobangun. Sebelum kejadian mengenaskan itu dialaminya, korban kala itu sedang ikut ibunya mandi di aliran Way Semaka.
Beruntung jiwa bocah sembilan tahun itu masih terselamatkan. Pun demikian, Kevin harus mendapatkan duapuluh jahitan pada luka bekas gigitan buaya.
Berdasarkan keterangan dari Mitra Pers Unit Intel Kodim 0424/Tanggamus, Kevin bersama ibunya sedang mandi di tepi aliran Way Semaka. Mendadak, seekor buaya yang tak diketahui dari mana asal asalnya menggigit Kevin.
“Mengetahui anaknya digigit buaya, kontan ibu korban berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar. Korban lantas segera dilarikan ke puskesmas terdepat untuk diberi pertolongan medis,” tutur salah seorang warga.
Masih di hari yang sama, pada aliran Way Semaka, namun di lokasi berbeda, Muhajir (52) ternyata juga menjadi korban gigitan buaya. Pria asal Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo itu, sedang mencuci pakaian sekitar pukul 12.30 WIB.
Tanpa ada firasat aneh yang dirasakan sebelumnya, paha kiri korban mendadak “disambar” buaya. Akibat kejadian itu, korban harus mendapatkan enam jahitan pada lukanya.
Tak ingin jatuh korban lagi, warga dari Kecamatan Semaka dan Wonosobo yang sehari-hari menggantungkan kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) di aliran Way Semaka, sangat berharap Pemerintah Kabupaten Tanggamus dan pihak terkait bergerak cepat menangangi keberadaan buaya ini. Sebab ancaman gigitan buaya sudah kian nyata dan membahayakan warga.
“Kami semakin takut untuk mendekati sungai. Sementara di sisi lain, sebagian besar warga masih menggantungkan keperluan MCK di sungai ini. Kami sudah sangat resah pak. Mohon Pemkab Tanggamus dan pihak-pihak terkait segera ambil tindakan sebelum jatuh korban lagi,” harap beberapa perwakilan warga dua kecamatan itu. (ayp)