DETEKSI TB WBP: Sebanyak 373 WBP Rutan Kelas IIB Kotaagung dideteksi indikasi penyakit TB menindaklanjuti Program Pemberantasan TB Kemenkes RI dan Deteksi TBC pada WBP oleh Ditjenpas Kemenkum-HAM RI pada 374 lapas/rutan se-Indonesia. (Foto-foto: DOK RUTAN KOTAAGUNG)
…Karena WBP hanya dirampas kemerdekaannya. Sementara hak untuk hidup sehat tetap harus dipenuhi. (Karutan Kelas IIB Kotaagung)
translampung.id, TANGGAMUS – Sebagai upaya deteksi dini penularan penyakit Tuberculosis (TB) di antara 373 warga binaan pemasyarakatan (WBP), Rumah Tahanan Kelas IIB Kotaagung menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, Puskesmas Kotaagung, dan Tirta Medical Center melaksanakan rontgen dada.
Pemeriksaan yang berlangsung di Rutan Kelas IIB Kotaagung tersebut berjalan selama dua hari, yaitu Selasa (14/11/2023) hingga Rabu (15/11/2023). Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Rutan Kelas IIB Kotaagung, Benny M. Saefulloh, A.Md.IP., S.Sos., M.Si.
Turut hadir pula Kepala Subbidang Pembinaan Teknologi Informasi dan Kerjasama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung, Zuhri Hendri serta Kepala Puskesmas Kotaagung, Beni Heranista.
“Kegiatan ini adalah langkah aktif yang kami lakukan untuk menemukan WBP yang terindikasi menderita TB. Hal ini sejalan dengan program Pemberantasan TB Kemenkes RI dan Deteksi TB ada WBP oleh Ditjenpas Kemenkum-HAM RI pada 374 lapas/rutan Se-Indonesia,” Karutan Benny mengungkapkan.
Sebelumnya, 373 WBP rutan setempat telah dilakukan screening gejala oleh petugas medis rutan.
“Selanjutnya selama dua hari, kami melakukan kegiatan rontgen. Bila ditemukan indikasi suspect TB, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tes spesimen dahak,” kata Benny.
Tirta Medical Center ditunjuk Ditjenpas Kemenkum-HAM RI sebagai vendor pelaksanaan rontgen. Mereka menerjunkan tim, yang terdiri dari enam radiografer dan satu dokter. Rontgen dilakukan di Klinik Rutan dengan alat X-Ray portable milik Tirta Medical Center. Sementara itu, tes dahak ditangani oleh dua orang tenaga kesehatan dari Puskesmas Kotaagung.
“Kami terus mengupayakan pelayanan kesehatan maksimal untuk WBP. Karena WBP hanya dirampas kemerdekaannya. Sementara hak untuk hidup sehat tetap harus dipenuhi. Semoga dengan kegiatan ini, WBP semakin sadar tentang perilaku hidup sehat serta mengurangi kebiasaan merokok yang jelas merugikan diri sendiri dan orang lain,” Benny menandaskan.
Untuk diketahui, Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang pasti sudah sangat umum. TB termasuk salah satu penyakit menular dan disebabkan oleh infeksi bakteri. Di mana bakteri ini berpotensi menyerang berbagai organ tubuh. Salah satunya organ paru-paru.
Faktanya, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah pengidap TB terbanyak di dunia, setelah India dan China. Maka dari itu, untuk mengantisipasinya, pahami beberapa hal tentang TB berikut ini.
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.
Lantas, apakah TB menular? Ya, TB adalah salah satu penyakit menular yang perlu diwaspadai. Menurut data dari WHO pada tahun 2020, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB.
Bahkan kini, TB adalah penyakit yang menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak menyebabkan kematian setelah COVID-19. Meski begitu, TB masih bisa diobati dengan penanganan yang tepat.
Namun angka tersebut tidak lebih banyak dari jumlah pasien yang berhasil diselamatkan. Sejak tahun 2000-2018, 58 juta nyawa berhasil melawan penyakit ini dengan pengobatan medis.
Jadi, bagaimana penularan TB terjadi? TB adalah penyakit yang dapat menular secara droplet, yaitu ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah dari orang lain pengidap TB. paling sering melalui batuk atau bersin, sehingga risikonya cukup tinggi.
Penyebab TB Paru
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis. Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara sebagai berikut:
1. Infeksi Primer
Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.
2. Infeksi Laten
Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.
3. Infeksi Aktif
Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.
Gejala TB Paru
Ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama sebagai berikut:
- Sesak napas
- Batuk berlangsung lama hingga lebih dari tiga minggu
- Batuk berdarah
- Dada terasa nyeri
Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah:
- Demam
- Menggigil
- Mudah merasa lelah
- Berat badan turun drastis
- Nafsu makan menghilang
- Berkeringat di malam hari
Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya akan berbeda di beberapa orang. Sehingga antara satu dan lainnya tidak bisa dijadikan sebagai acuan. Apabila merasakan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. (ayp)
Discussion about this post