PANARAGAN (translampung.id)–Satu diantara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, dari fraksi Hanura. Roni, minta inspektorat lakukan investigasi dugaan penyimpangan realisasi anggaran puskesmas Poned Mulya Asri.
Hal tersebut diungkapkan saat menghubungi translampung.id melalui sabungan telepon pada (15/8/2023) sekitar pukul 13.49 Wib.
Menurutnya, inspektorat Tubaba harus benar serius melakukan pemeriksaan atas realisasi anggaran puskesmas sebesar Rp1.83 Miliar tersebut, jika perlu dilakukan investigasi periksa secara detail.
“Saya yakin realisasi anggaran itu pasti ada yang tidak sesuai penempatannya. Sebab itu, inspektorat harus profesional, jika temuannya di luar kewajaran rekom saja ke Aparat Penegak Hukum (APH) biar dapat diproses sesuai prosedur” Kata Roni.
Lanjut dia, bukan hanya realisasi anggaran pada puskesmas Mulya Asri saja, namun, seluruh anggaran puskesmas se Tubaba wajib dilakukan pemeriksaan, utamanya anggaran tahun 2022.
“Bukan tidak mustahil jika anggaran pada puskesmas tidak ada kendala” Tegasnya
DIBERITAKAN SEBELUMNYA : Berdasar data yang dihimpun translampung.id implementasi, realisasi anggaran poned Mulya Asri tahun 2022, Belanja Daerah mencapai 1,83 miliar lebih.
Dari realisasi anggaran 1,83 miliar tersebut, terdapat Rp.1,18 miliar dipergunakan untuk kegiatan pelayanan dan penunjang BLUD, terdiri dari belanja pegawai 39 Juta, belanja barang dan Jasa 1 Miliar dan belanja peralatan 52 juta.
Untuk anggaran kegiatan layanan UKM dan UKP rujukan atau operasional pelayanan Puskesmas Mulya Asri, Mencapai Rp.655 juta. Dengan kategori anggaran tersebut dipergunakan untuk belanja barang dan jasa.
Sementara, realisasi Anggaran Perjalanan Dinas UPTD Puskesmas Mulya Asri tahun 2022 mengalami kenaikan signifikan. Sebab tahun anggaran 2022 perjalanan dinas Puskesmas Mulya Asri mencapai Rp. 564.890.000. Sedangkan tahun anggaran 2021 hanya sebesar Rp.329.800.000.
Menanggapi itu. Kepala Puskesmas Mulya Asri A.Sobri Lakoni, menjelaskan. Terkait dana Perjalanan dinas dalam kota digunakan untuk uang transportasi bagi para petugas puskesmas yang turun ke tiyuh-tiyuh dalam memberikan pelayanan kesehatan.
“Dananya untuk membiayai para petugas kelas ibu hamil, pelayanan imunisasi, posyandu lansia, pelayanan posyandu dan lainnya. Mereka sekali melaksanakan tugas diberi uang transportasi senilai Rp.50 ribu per orang, per hari dan per kegiatan” Kata Sibri, saat dijumpai media pada Selasa (18/07/2023) beberapa waktu lalu. Menurutnya, dana tersebut seluruhnya disalurkan kepada para petugas sesuai dengan bidang tugasnya di puskesmas.
“Dananya memang tidak langsung kami serahkan ke yang bersangkutan ketika mereka turun ke lapangan memberikan pelayanan, tetapi kita klaim dulu ke Pusat setelah cair baru kami serahkan” Katanya.
Dia mengaku pada tahun anggaran 2022, Puskesmas Mulya Asri merealisasikan anggaran Puskesmas mencapai Rp1,64 miliar.
Sejumlah anggaran tersebut dari kapitasi klaim BPJS senilai Rp.911 juta. Yang dipergunakan untuk belanja pengadaan Barang dan Jasa seperti pengadaan barang senilai Rp.52 juta untuk pembelian 2 Unit AC, 3 unit Laptop, 4 unit Printer, Meja, dan 5 unit Lemari Arsip.
“Sisanya untuk jasa pelayanan. Hitungan jasa berdasarkan masa kerja, pendidikan, hari kerja, dan kredit poin para pegawai” Jelasnya.
Sementara, dana Non Kapitas senilai Rp.124 juta yang bersumber Klaim dari BPJS untuk pasien rawat inap. Selanjutnya dari Retribusi senilai Rp.83 juta yang dipergunakan untuk kebutuhan Puskesmas diantaranya kebutuhan listrik, ganti ban kendaraan, perawatan gedung, dan lainnya sebagainya.
“Jadi sumber uangnya senilai Rp1,162 Miliar” Terangnya.
Ironisnya, saat dikonfrontir dengan data yang berhasil dihimpun media, Realisasi anggaran Puskesmas Poned Mulya Asri dari senilai Rp1,83 Miliar diakuinya hanya terealisasi Rp1,72 Miliar.
“Rp1,162 Miliar tersebut bersumber dari dana Kapitasi Rp 911 juta, Non Kapitasi Rp 124 juta, dan hasil Retribusi senilai Rp 83 juta. Ditambah Dana Perjalanan Dinas dalam Kota senilai Rp 564 juta. Jadi total keseluruhan mencapai Rp1,72 Miliar tidak sampai Rp1,83 Miliar” Elaknya.
Jika melihat dari dua program kegiatan pada Poned Mulya Asri, dan penjelasan Kepala Poned setempat realisasi anggaran pada tahun 2022 diduga tidak sinkron dengan laporan realisasi Dinas Kesehatan. (D/r).
Discussion about this post