TRANSLAMPUNG.COM, TANGGAMUS – Para petani dari sembilan pekon di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, yang tanaman padinya terendam banjir bandang pada Rabu (8/1) lalu, mendapatkan bantuan 16 ton Cadangan Benih Daerah (CBD) dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung.
Bencana banjir bandang di Kecamatan Semaka beberapa waktu lalu, melanda Pekon Way Kerap, Pardawaras, Kanoman, Bangunrejo, Kacapura, Karangrejo, Sidodadi, Sedayu, dan Sukajaya.
Akibat banjir tersebut, sedikitnya 664 hektare tanaman padi beragam usia, dinyatakan gagal panen lantaran dipastikan terkena puso. Yaitu bulir padi tidak akan berbuah karena batang padi terlalu lama terendam genangan air.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus Catur Agus Dewanto, S.P. membenarkan hal itu. Dia menyebutkan, rencananya 16 ton CBD dari Pemprov Lampung itu, ditanam ulang pada awal Februari.
“Tanaman padi dari sembilan desa di Kecamatan Semaka, yang terdampak banjir seluas 664 ha. Namun yang disetujui oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung untuk mendapatkan CBD, seluas 640 ha. Sebab yang 24 ha lagi telah disemai,” ujar Catur Agus Dewanto, Senin (27/1).
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Kusnardi menjelaskan, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Tanggamus mengusulkan bantuan benih padi untuk 664 ha pada Kamis (16/1) lalu.
“Namun setelah kami turunkan tim untuk memverifikasi, ternyata lahan padi yang layak mendapatkan CBD adalah 640 ha dari total 664 ha lahan yang terdampak banjir. Rencana penanaman ulang 16 ton CBD dilaksanakan pada awal Februari 2020,” kata Kusnardi.
Padi CBD itu disalurkan oleh pemprov, kata dia, lantaran lahan padi di Semaka yang diterjang banjir dipastikan mengalami puso. Banjir bandang menyebabkan produktivitas pertanian di kawasan itu bakal menurun. Karena padi yang siap tanam sampai padi yang siap berbuah, rusak akibat terlalu lama terendam genangan banjir.
“Petani tetap harus menanam sawahnya. Oleh karena itu, pembangunan pertanian berkelanjutan, merupakan hal mendasar untuk dilakukan. Kita harus dapat mengelola alam dengan lebih bijaksana, sehingga banjir dapat diminimalisir. Kita bantu para petani yang mengalami dampak banjir dan gagal panen, membantu mereka dari kerugian dampak dari banjir badang ini,” ungkap Kusnardi.
Dia menambahkan, teknis penyaluran 16 ton CBD dari pemprov ke Tanggamus, sudah disalurkan pada Kamis (23/1). Kemudian, dia bersama Catur Agus Dewanto, menyerahkan BCD itu secara simbolis kepada petani dan kelompok tani pada Jumat (24/1). (ayp)