TRANSLAMPUNG.COM (PANARAGAN)–Puluhan masyarakat kelompok Nelayan Budidaya Ikan Air Tawar, pertanyakan legalitas terkait keberadaan sejumlah 5 Embung di Tiyuh (Desa) Karta, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), diduga diklaim milik pribadi oleh seorang oknum masyarakat setempat.
Berdasar pantauan translampung.com dilokasi, puluhan masyarakat tersebut mendatangi Kantor Balai Desa Karta, untuk mempertanyakan status kepemilikan bangunan Embung yang notabene di bangun menggunakan dana APBD Kabupaten Tubaba dan Provinsi.
Diungkapkan Kepala Tiyuh Karta Sudiaman.SE, kedatangan puluhan masyarakat setempat bentuk kekecewaan sekaligus mempertanyakan status kepemilikan sejumlah banguna Embung di Tiyuh Karta.
“Masyarakat pertanyakan legalitas status Embung yang berlokasi di Bawang Kandung Piyos, sebab menurut masyarakat tadi, ada oknum warga yang melarang mereka untuk mencari nafkah di Embung tersebut.” Kata Sudiaman, saat dijumpai translamoung.com diruangkerjanya pada (7/11/2019) sekitar pukul 11.45 Wib.
Selain itu, masyarakat juga meminta Pemerintah Tiyuh dapat melakukan penertiban seluruh Aset Khususnya Embung yang di bangun oleh APBD pemerintah Provinsi dan Kabupaten.
“Masyarakat hendak memastikan berapa seluruh jumlah Embung aset Tiyuh yang ada, dan saat ini milik siapa. Jangan sampai bangunan yang di bangun menggunakan dana Rakyat, tapi diakui oleh oknum masyarakat milik pribadi. Sebab belakangan ini, warga yang mencari nafkah di Embung dilarang oleh oknum tersebut.” Jelasnya.
Selama dia menjabat selaku Kepala Tiyuh, Sudiaman mengetahui ada 5 bangunan Embung yang telah dibangun. Namun asal program dan sumber anggarannya pemerintah Tiyuh tidak pernah mengetahuinya selama ini.
“Sejak 2015 sampai saat ini saya menjabat ada 5 bangunan Embung, 3 terletak di Bawang Kandung Piyos, dan 2 terletak di Rk 7 dan itu lahannya dari masyarakat. Untuk mengetahui milik siapa embung tersebut, besok Jumat (8/11/2019) saya akan surati pihak Dinas terkait untuk mengetahui aset tersebut milik siapa, jika milik pribadi mengapa di bangun memggunakan uang Rakyat atau APBD afa apa.” Imbuhnya (Dirman).