TRANSLAMPUNG. COM, PESIBAR
-Menidak lanjuti terkait pemberitaan pembangunan irigasi dan jembatan di pekon ulu krui, kecamatan way krui, kabupaten pesisir barat (Pesibar) yang di duga carut marut pihak dinas pekerjaan umum (PU) membenarkan bahwa adanya pengunaan batu bulat di item pekerjaan tersebut. Selasa, (15/10).
Menurut Kabid pengairan dan irigasi dinas PU, Ade mengatakan bahwa pengerjaan irigasi yang ada di pekon ulu krui mengunakan batu bulat dari lokasi.
“Memang benar ada pengunaan batu bulat, tetapi itu tidak semua melainkan hanya segelintir yang tidak terpantau oleh kami selaku pengawas, dan pekerja yang membuatnya sudah kami pulangkan semua, ” Ungkapnya, kepada translampung. Com, di depan kantor DPRD setempat.
Dijelaskannya, adapun untuk batu pada pembuatan irigasi dan jembatan memang benar dari sungai yang ada di lokasi tersebut, namun sudah di belah. Selain itu juga pihaknya membeli batu tersebut dari penduduk setempat lebih mahal dari harga di pasaran pada umumnya.
“Kami juga membeli batu lebih mahal dari harga di luar, yang jelas itu tidak mengurangi kekohan bangunan meskipun specknya mesti belah. Kalau memang nanti roboh kita buat lagi ko, “Kilahnya.
Masih menurut dia, angaran yang digunakan pada item pekerjaan tersebut sebesar 1,7M yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun angaran 2019. Dan hingga kini pekerjaan tersebut sudah berjalan progresnya sampai dengan 80 persen pengarjasnnya.
” Jika untuk panjang pekerjaan tersebut, saya tidak tahu mengingat tidak harus hapal kalau ada bukunya saya kasih tau. Dan untuk tambal sulam pada pekerjaan irigasi itu memang ada di RAB-nya, “Pungkasnya.