KOTAMETRO, TRANSLAMPUNG.ID – Normalisasi Sungai Way Batanghari dinilai menjadi sulusi dalam penanggulangan banjir di Kota Metro.
Di mana terjadinya pendangkalan di Sungai menyebabkan sungai tak mampu menampung tingginya debit air. Akibatnya luapan air menyebabkan beberapa wilayah terdampak banjir dalam satunya di Kota Metro.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro, Ardah, pengerukan sungai sebelumnya telah dilakukan.
Di mana dari 5,955 km luas sungai, baru 1,37 km yang telah dilakukan pengerukan. Sehingga terdapat 4,6 km yang belum dilakukan pengerukan.
Tidak hanya itu, lanjutnya, pengerukan tersebut juga belum mampu menampung tingginya debit air. Sehingga banjir masih kerap terjadi di beberapa wilayah.
Karenanya pihaknya meminta agar Kementerian Kordinator Bidang Infrastruktur dapat Kementerian Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) untuk melanjutkan normalisasi Sungai Way Batanghari.
Terlebih curah hujan yang beberapa hari terakhir kerap menimbulkan banjir di beberapa wilayah di Kota Meteo.
“Kondisi saat ini sangat mendesak. Kami mengusulkan agar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI untuk membantu mendorong Kementerian PUPR,” harapnya.
“Yakni melalui BBWS Way Sekampung dapat melanjutkan normalisasi anak sungai yang masih mengalami pendangkalan,” paparnya.
Menurutnya, upaya penanganan banjir di Kota Metro seperti pembangunan kolam retensi saat belum dapat dilaksanakan.
Ini lantaran masih terkendala tata ruang dan pembebasan lahan yang meliputi wilayah pertanian dan permukiman.
Dalam upaya penanggulangan banjir tersebut pihaknya juga meminta dukungan, dalam penanganan pohon di bantaran sungai yang memerlukan izin panjang.
Sementara itu, Perwakilan Balai Besar Way Sekampung menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pengerukan sepanjang 1 km menggunakan excavator amfibi hingga 19 Juli 2025. Namun, pengerjaan belum tuntas karena keterbatasan anggaran.
“Terkait masalah sampah kami memohon bantuan dari Pemerintah Kota Metro untuk mengangkat sampah, termasuk batang kayu tanpa perlu izin, mengingat situasi yang mendesak,” katanya.
Pihaknya juga berharap dukungan dari Kemenko Infrastruktur agar Sungai ini dapat masuk program penanganan tahun 2026.
Sebelumnya, Perwakilan Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI, Nurhayadi, menyampaikan bahwa pentingnya mengetahui kondisi terkini di lapangan serta langkah-langkah yang telah diambil.
Menurutnya, upaya mitigasi perlu diperkuat dalam penanganan banjir tersebut.
“Kita perlu melihat seperti apa penanggulangannya ke depan. Apakah sudah ada upaya mitigasi, termasuk berbagi pengalaman yang dapat menjadi bahan evaluasi bersama,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Penanggulangan Banjir dan Revitalisasi Sungai Way Batanghari yang digelar secara virtual bersama Walikota Metro pada Selasa 5 Agustus 2025. (Ria Riski A.P)


















Discussion about this post