KOTAMETRO, TRANSLAMPUNG.ID – Pemerintah Kota Metro secara resmi meluncurkan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Metro Timur.
Peresmian dapur MBG yang dipusatkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jalan Raya Stadion No. 133, Kelurahan Tejosari, Kecamatan Metro Timur tersebut, dilakukan langsung oleh Walikota Metro Bambang Iman Santoso pada Senin 4 Agustus 2025.
Adapun dalam peresmian tersebut sebanyak 2.448 ompreng makanan bergizi dibagikan kepada siswa di wilayah setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang menyampaikan bahwa dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat, diperuntukan bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Ini mengingat masalah gizi adalah persoalan mendasar yang berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
“Program MBG ini merupakan langkah konkret pemerintah, khususnya dalam memberikan perhatian nyata terhadap kebutuhan gizi warga,” ujarnya.
Diakuinya bahwa keberadaan Dapur MBG tidak hanya menyediakan makanan bergizi semata. Namun dapur ini merupakan bagian dari strategi pemberdayaan sosial dan ekonomi.
Di mana dengan adanya Dapur MBG tersebut maka membuka peluang kerja baru bagi warga lokal, yang terlibat sebagai relawan, pengelola dapur, hingga penyedia logistik untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Oleh karena itu, lanjut Bambang, Pemkot Metro akan mendorong pemerataan pendirian dapur MBG di seluruh kecamatan.
“Program MBG ini tidak hanya kebutuhan gizi yang terpenuhi, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga pengurangan angka pengangguran,” bebernya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Dapur MBG Metro Timur, Randra Algifary, menjelaskan bahwa pendistribusian dilakukan ke sejumlah lembaga pendidikan dan sasaran gizi prioritas.
Adapun sekolah yang menerima distribusi tersebut antara lain TK, SD dan MTS TQ An-Nawawi, SDN 8 Metro Timur, SMPN 7 Metro Timur, dan SMAN 4 Metro Timur.
“Untuk hari ini total ompreng yang kami distribusikan mencapai 2.448. Kami masih dalam tahap awal operasional, dan akan terus mengevaluasi performa dapur serta kinerja para relawan,” paparnya.
Ia menambahkan, bahwa berdasarkan petunjuk teknis dari pemerintah pusat, satu dapur MBG dapat menangani maksimal 4.000 ompreng per hari.
Adapun ketentuannya 10 persen dari total ompreng harus dialokasikan untuk bayi, balita, dan lansia.
“Angka 2.448 ini kemungkinan besar akan bertambah secara bertahap untuk minggu-minggu berikutnya,” tukasnya. (Ria Riski A.P)



















Discussion about this post