TRANSLAMPUNG.COM–TUBABA. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, dalam upaya mencegah terjadinya wabah penyakit Demam Berdarah (DBD).
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dinkes Tubaba Majril, saat diwawancarai translampung.com pada Senin (16/12/2019) pukul 09.13 Wib.
Dikatakan Majril, bahwa dengan datang nya musim penghujan saat ini, tentu masyarakat harus lebih waspada terhadap penyakit DBD, karena banyaknya air yang menggenang itu menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes Aegypti, sehingga diperlukan pencegahan.
“Kita sudah memberikan surat edaran kepada seluruh Puskesmas dan diteruskan dengan Camat, kepala Tiyuh dan masyarakat, agar bisa melakukan 3M Plus. Jadi 3M Plus itu adalah Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah,” kata Majril.
Adapun Plusnya, lanjut majril, yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur,
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
“Adapun cara lain, kita sudah menyiapkan alat Fogging (Pengasapan) dan obatnya juga sudah ada di Puskesmas wilayah masing-masing. Yang mana tindakan Fogging itu, kita lakukan jika sudah ada kejadian terkena DBD, dan masyarakat melapor ke Puskesmas wilayah nya. Baru setelah itu kita lakukan Fogging di rumahnya dengan radius 200 Meter,” jelasnya.
Dijelaskan Maril, bahwa Fogging itu tidak dapat dilakukan sebelum ada yang terkena DBD, karena Fogging itu sebenarnya membahayakan kesehatan dengan asap dan zat kimianya.
“Hal ini harus dipahami masyarakat, Fogging itu selain bahaya untuk kesehatan juga jika sering dilakukan, justru membuat nyamuk kebal terhadap Fogging itu sendiri, jadi hanya bisa dilakukan jika sudah ada kejadian. Yang terpenting dalam pencegahan DBD adalah PSN 3M Plus,” imbuhnya. (D/R)