TRANSLAMPUNG.COM-BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terus mematangkan persiapan penerbangan internasional perdana untuk umroh dengan rute langsung Lampung – Jeddah yang ditargetkan pada 30 Oktober 2019 mendatang.
Hal tersebut dilakukan Gubernur Arinal dengan menggelar rapat koordinasi persiapan penerbangan umroh perdana Lampung-Jedda, dan Bandara Internasional 2020, di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, Selasa (8/10/2019).
Gubernur Arinal menjelaskan bahwa untuk mewujudkan Bandara Internasional 2020 dalam artian luas, maka salah satu upaya perwujudannya dimulai dari penerbangan Umroh Langsung dari Lampung ke Jeddah.
“Tidak ada alasan Lampung tidak menjadi Bandara Internasional, mengingat Lampung sebagai Provinsi Terbesar kedua di Sumatera dalam jumlah penduduknya. Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus memulainya dengan melakukan penerbangan Umroh langsung dari Lampung ke jeddah,” ujar Arinal.
Untuk mewujudkan umroh langsung dan Bandara Internasional ini, lanjur Arinal dibutuhkan koordinasi dan sinergitas, serta kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.
Target pelaksanaan Umroh langsung ini, ujar Gubernur Arinal, dilaksanakan pada 30 Oktober 2019, namun yang terpenting adalah persiapan harus dilakukan dengan baik.
“Untuk mempersiapkan penerbangan tersebut, kita harus melakukan kolaborasi, dan sinergitas dari berbagai pihak terkait. Selain itu, dalam pelaksanaan umroh langsung tersebut juga harus disediakan pembimbing dan dokter kesehatannya, sehingga akan mempermudah jamaah umroh dalam beribadah,” jelasnya.
Pelaksanaan Umroh Lampung ke Jeddah, tambah Gubernur Arinal, harus disampaikan kepada masyarakat Lampung. Hal ini dilakukan agar masyarakat tahu bahwa kita telah menginisiasi adanya penerbangan umroh Lampung – Jeddah.
“Penerbangan umroh langsung ini sebagai langkah untuk mempercepat Bandara Internasional 2020. Selain itu, Pelaksanaan umroh langsung ini juga akan mengefisiensikan waktu dan mengurangi dana pengeluaran,” jelasnya.
Terkait jumlah jemaah umroh, Gubernur Arinal menuturkan bahwa hal ini lagi diinventarisir, karena jemaah ada yang dikoordinir oleh Pemerintah Daerah, dan ada yang dikoordinir oleh pihak travel.
Sementara itu, Kanwil Kemenag Lampung Suhaili menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang telah berniat melaksanakan umroh langsung dari Lampung ke Jeddah.
Tentunya ini tidak mudah seperti membalikkan tangan, karena ada beberapa hal yang harus dipersiapakan.
“Belajar dalam pelaksanaan Haji kemarin, semua unsur terkait seperti dari pihak imigrasi, bea cukai, kesehatan sudah tidak ada masalah. Saya yakin kawan-kawan yang terlibat itu semuanya siap. Dan yang terpenting adalah kesiapan kompenen semua pihak untuk mendukung hal ini. Selain itu, yang menjadi hal utama adalah para jamaah yang akan berangkat,” ujar Suhaili.
Plt. Kadis Perhubungan Provinsi Lampung Bambang, menuturkan bahwa maskapai yang bisa untuk pelaksanaan umroh Lampung ke Jeddah ini adalah dari Garuda dan Citilink. “Citilink juga sudah menyiapkan beberapa kloter untuk pelaksanan umroh ini. Tentunya pelaksanaan umroh langsung ini akan mengurangi biaya transport dan efisiensi waktu,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Fungsional Bandara Raden Intan II Lampung Bambang menjelaskan bahwa Bandara Raden Intan II siap melaksanakan umroh Lampung-Jeddah dengan pesawat dibawah A330.
“Kami juga sudah siap terkait penambahan sarana prasarana fasilitas bagi para jamaah, termasuk ruang tunggunya,” jelasnya.
Senior Manager Charter & International Flight Citilink, Agung Hartono menuturkan bahwa pihaknya sangat mendukung penerbangan umroh langsung dari Lampung ke Jeddah.
“Kami telah menyiapkan pesawat, kru, dan waktu penerbangannya. Dan insha Allah bisa dilaksanakan pada penerbangan Umroh perdana Lampung-Jeddah pada 30 Oktober 2019,” jelasnya.
Penerbangan itu, lanjut Agung Hartono akan menggunakan Airbus A320 Tipe Neo, dengan biaya sekitar Rp. 12,9 juta.
“Penerbangan ini akan dilaksanakan setiap hari rabu, berangkat antara pukul 7-9 pagi, dan tiba di jeddah pada waktu maghrib. Kemudian kembali ke Tanah Aair pada keesokan harinya, dan tiba di Lampung pada pukul 10-12 siang,” jelasnya. (*)