TRANSLAMPUNG.COM, BLAMBANGAN UMPU – Unsur TNI, Polri bersama Pemerintah Kabupaten Way Kanan menggelar Apel Siaga dalam rangka kesiapan mengantisipasi bencana alam. Apel kesiapan tersebut dilaksanakan di Lapangan Pemkab. Way Kanan. Jum’at ( 17/1/2020).
Kegiatan dihadiri Kapolres Way Kanan AKBP Andy Siswantoro, Dandim 0427 Way Kanan Letkol Inf. Czi.Komara diwakili Pasi Ops Kapten Suwito, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Selan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan peserta apel sekitar 500 personel gabungan TNI, Pori, Dishub, Diskes, Damkar, Pol PP dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Way Kanan.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Selan dalam amanatnya membacakan sambutan tertulis Bupati H. Raden Adipati Surya mengatakan bahwa agar kita semua dapat memperkuat komitmen dan memantapkan hati guna menegakkan integritas penyelenggaraan tugas pemerintahan. Penegakan integritas yang dimaksudkan adalah pembentukan komitmen sinergisitas bersama TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Lembaga Sosial Masyarakat dan Perusahaan agar selalu bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai agama, etika, moralitas, dan ketentuan perundang-undangan,“ Pinta Bupati Way Kanan.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang diikuti dengan Peraturan-peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan penanggulangan bencana, hal ini memberikan makna kepada kita yang bertugas di lingkungan organisasi formal bidang kebencanaan untuk terus mengemban mandat yang harus kita emban sesuai dengan ruang lingkup kerja, serta menjadi dasar operasional kita dalam melaksanakan tupoksi kebencanaan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Lepas apel siaga, Kapolres Way Kanan AKBP Andy Siswanto dan rombongan melakukan pengecekan perlengkapan search and rescue (SAR) dilakukan bagaimana kondisinya dan begitu pula untuk semua anggota yang terlibat dipastikan dalam kondisi siap dan siaga dalam melakukan pertolongan,”Imbuh Kapolres Way Kanan.
Selain pengecekan alat dan kesiapan anggota, mekanisme penyelamatan korban juga menjadi perhatian khusus. Tujuannya, jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam maka anggota sudah ada standar atau upaya penyelamatan korban secepat dan seefektif mungkin. (rls/yudi)
Discussion about this post