TRANSLAMPUNG.COM,PALAS – Pelaksana Tugas Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto meresmikan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) III berkelanjutan tahun anggaran 2018. Selain itu,
juga sekaligus pengenalan aplikasi sedot WC berbasis Android “Salaman”.
Menurut Nanang, pamsimas merupakan salah satu program nasional dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dengan dukungan dana dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa dan kontribusi masyarakat. Kegiatan tersebut juga didukung oleh Bappenas, Kementerian PUPR, Kemendagri, Kemenkes, dan Kemendesa.
“Program Pamsimas merupakan upaya dalam meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan serta menerapkan hidup bersih dan sehat dengan membangun model penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan diadaptasi oleh masyarakat,” kata dia,
di Lapangan Desa Bumidaya, Kecamatan Palas, Kamis (26/12/2019) kemarin.
Melalui kegiatan Pamsimas itu, lanjut dia dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk upaya percepatan pemenuhan Universal Akses 100% pelayanan air minum dan sanitasi khususnya di wilayah Perdesaan. Kemudian, sebagai bahan untuk perencanaan pembangunan prasarana dan sarana air minum kedepannya.
“Saya juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras kita semua dalam mencapai predikat sebagai Kabupaten 100% ODF. Dimana pada tanggal 07 Desember 2019 sudah kita deklarasikan. Prestasi ini merupakan milik kita bersama dan patut kita Ianjutkan ke tahapan sanitasi berikutnya, yaitu penyedotan tangki septik secara berkala 3 (tiga) Tahun sekali,” ujar dia.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Yani mengatakan setelah satu tahun dari selesai pekerjaan diakhir Desember 2018 lalu hingga dengan Desember 2019 ini, pihaknya memantau dan memonitoring proses keberhasilan keberlanjutan program Pamsimas tersebut.
“Dari ata pada 2018 lalu, terdapat 28 desa Pamsimas. Dimana 4 desa didanai dari APBD, 16 desa didanai dari APBN dan 8 desa merupakan desa stunting yang didanai dari APBN. Ini merupakan sebagai bukti bahwa kita benar-benar serius dalam penanggulangan dan pencegahan stunting,” kata dia.
Dijelaskan Yani, dari 2014 hingga 2017 di Lamsel kini sudah ada 39 desa. Sementara 28 desa lainnya sedang berjalan pelaksanaannya pada 2019 ini. Kemudian, 28 desa sudah diusulkan dan sedang menunggu ditetapkan oleh pusat.
“Sehingga total desa yang telah sedang dan akan diintervensi oleh Program Pamsimas hingga akhir 2020 nanti adalah berjumlah 125 desa. Itu berarti sudah sekitar setengah dari penduduk di perdesaan sudah mendapatkan Program Pamsimas,” kata dia.
Untuk saat ini, ditambahkan dia jumlah sambungan Rumah yang ada di keseluruhan Desa Tahun Anggaran 2018 adalah sebanyak 1.429 SR. Kemudian, untuk data keseluruhan desa Pamsimas sudah mencapai 6.240 SR.
“Ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa dan perlu harus terus ditingkatkan. Dan sebagai bentuk komitmen untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan sedot wc, Pemkab Lamsel akan melakukan pengenalan Aplikasi Sedot WC “SAnitasi LAyak Dan aMAN” (Salaman),” pungkasnya.(Johan)
Discussion about this post