TRANSLAMPUNG.COM, PESAWARAN -Setelah sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Moeloek, Mursal (55) Korban penusukan pasca Pilkades di Desa Banjarnegeri, Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran yang terjadi beberapa hari lalau akhirnya meninggal dunia.
Hal ini di benarkan oleh Humas RSUD Abdoel Moeloek Ria, mengatakan bahwa almarhum memang sudah beberapa hari dirawat di RSUD, namun setelah di lakukan perawatan ternyata Allah berkehendak lain.
“Ya,benar almarum meninggal kisaran pukul 8.15 WIB pagi tadi (Jum,at red) kami pihak rumah sakit sudah merawatnya sesuai dengan SOP yang ada,”kata Ria saat di hubungi translampung.com.Jumat (25/10/19).
Berdasarkan informasi yang di dapat translampung.com, alamarhun Mursal merupakam korban penusukan pasca penghitungan suara Pilkades serentak di Desa Banjarnegeri.Dan Alamarhum sendiri merupakan warga Talang Padang Gisting, namun saat Pilkades digelar ia bersama anak istrinya pulang ke Banjarnegeri untuk menjenguk mertuanya sekaligus menyaksikan penghitungan suara pilkades serentak di Desa tersebut.
Saat itulah peritiwa penusukan terjadi, diduga penusukan dilatarbelakangi kekalahan salah satu calon hingga korban mengalami tiga luka tusukan di perut dan di dada kanan.setalah itu mursal dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek guna menjalani perawatan intensif namaun setelah beberapa hari dirawat alamarum meningal dunia.
Menaggapai kejadian ini selaku Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Pesawaran angkat bicara atas terjadinya kasus penusukan pada saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) seretak di Desa Banjarnegeri, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran.
Menurut ketua MPC PP Pesawaran Murni Achmadi melalaui Sekretaris MPC PP Toni Mahasan, mengatakan bahwa pihaknya sangat mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum salah satu pendukung cakades, apalagi sampai menyebabkan korban jiwa atas meninggalnya Saudara Mursalin (korban penusukan pilkades (Kabupaten Pesawaran).
“Ya,apapun alasannya,kami seluruh pengurus MPC PP Pesawaran mengutuk keras pelaku penusukan yang menyabapkan jatuh korban jiwa.”kata Toni Mahasan.
Dirinya juga mengatakan bahwa dengan adanya kejadian ini tentunya telah merusak tatanan demokrasi di Bumi Andan Jejama.Dan demi rasa Kemanusiaan dan demokrasi yang beradab Pemuda Pancasila meminta kepada aparat kepolisian menegakkan hukum khusuya pihak polres pesawaran agas bisa mengusut tuntas kejadian ini, dan mengadili pelaku penusukan dan memberikan hukuman setimpal.
“Kejadian ini sangat menciderai iklim demokrasi dibumi andan jejama. Pemuda Pancasila tidak membenarkan tindak kekerasan ini dengan dalih apapun.”ucapnya.
“Selanjutnya Pemuda Pancasila menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga alm. Semoga keluarga dapat diberikan kekuatan oleh Allah. SWT dalam menghadapi takdir ini.”pungkasnya,(ydn).