TRANSLAMPUNG,KALIANDA-Sejak pemerintah menetapkan kebijakan harga minyak goreng 14 ribu/liter, untuk semua kemasan pada beberapa bulan lalu. Kini keberada, minyak goreng tersebut mulai menghilang dipasaran dan sulit dibeli oleh masyarakat.
“Ya mas, sudah satu bulan ini minyak goreng sulit didapat. Kalaupun ada dipasar atau toko sembako itupun tidak banyak dan langsung habis,” kata Lia (30), salah seorang ibu rumah tangga yang tengah mencari minyak goreng ditemui disalah satu toko sembako dipasar Sukaraja, Kecamatan Palas, Selasa (15/2/2022).
Kalapun ada, ditambahkan dia minyak goreng tersebut harganya cukup mahal yakni 1 liter dengan harga 47 ribu rupiah.
“Ada tapi mahal, 1 liter harganya 48 ribu. Itupun harus berebut untuk membelinya, kalau tidak kita tidak kebagian,” keluhnya.
Sementara itu, Jam’an (50), pemilik toko sembako mengatakan kelangkaan miyak goreng sudah hampir dua bulan pasca ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga pihak distributor yang biasa mengirim barang ke tokonya tidak mengirim lagi minyak goreng tersebut.
“Biasanya mereka (agen-red) mengirim barang satu minggu dua kali. Tetapi sejak ditetapkan (Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah pihak agen tidak mengirim kan barangnya. Kita juga selaku pedagang tidak bisa menjual minyak goreng kemasyarakat lagi,” ujarnya.
Dihubungi terpisah Kepala Dinas Perdangan dan Perindustrian Lamsel, Intji Indrati belum merespon terkait kelakangan Minyak goreng dimasyarakat meskipun Handphone WhatApps dalam keadaan aktip.(Johan)
Discussion about this post